Pengertian dari jaring insang adalah salah satu dari jenis alat
penangkap ikan dari bahan jaring monofilamen atau multifilamen yang
dibentuk menjadi empat persegi panjang, pada bagian atasnya dilengkapi
dengan beberapa pelampung (floats) dan pada bagian bawahnya dilengkapi dengan beberapa pemberat (singkers)
sehingga dengan adanya dua gaya yang berlawanan memungkinkan jaring
insang dapat dipasang di daerah penangkapan dalam keadaan tegak
menghadang biota perairan. Jumlah mata jaring ke arah horisontal atau ke
arah Mesh length (ML) jauh lebih banyak dibandingkan dengan jumlah mata jaring ke arah vertikal atau ke arah Mesh depth (MD).
Konstruksi jaring insang ada yang terdiri dari satu lembar jaring, dua
lembar jaring, dan ada juga yang terdiri dari tiga lembar jaring. Untuk
jaring insang yang konstruksinya hanya terdiri dari satu lembar disebut
dengan “Jaring insang satu lembar (Gill net)”, yang konstruksinya terdiri dari dua lembar disebut dengan “Jaring insang dua lembar atau jaring insang lapis dua (Double gill net atau Semi trammel net)” dan untuk yang konstruksinya terdiri dari tiga lembar disebut dengan “ jaring insang tiga lembar (Trammel net)
”. Penamaan dari ketiga jenis jaring insang ini dapat berbeda menurut
daerah, target tangkapan dan nelayan yang mengoperasikannya.
Metode pengoperasian dari jaring insang biasanya dilakukan secara pasif
meskipun ada juga yang dilakukan secara semi aktif atau dioperasikan
secara aktif. Untuk yang pasif biasanya dioperasikan pada malam hari
baik itu dioperasikan dengan memakai alat bantu cahaya (light fishing) atau tanpa memakai alat bantu cahaya.
Pemasangan jaring insang biasanya dilakukan di daerah penangkapan yang
diperkirakan akan dilewati oleh biota perairan yang menjadi terget
tangkapan, kemudian dibiarkan beberapa lama supaya biota perairan
memasuki atau terpuntal pada mata jaring. Lamanya perendaman jaring
insang di daerah penangkapan akan berbeda menurut target tangkapan atau
menurut kebiasaan nelayan yang mengoperasikannya. Untuk jaring insang
yang dioperasikan secara semi aktif atau aktif, biasanya dioperasikan
pada siang hari yaitu dengan cara mengaktifkan jaring insang supaya
biota perairan yang menjadi target tangkapan dapat dengan cepat
tertangkap, atau dengan kata lain tidak menunggu biota perairan memasuki
mata jaring atau terpuntal pada jaring. Lamanya pengoperasian biasanya
tidak memakan waktu yang lama atau hanya memakan waktu antara 2-3 jam,
bahkan ada yang kurang dari satu jam.
Ikan yang tertangkap pada mata jaring (mesh size) jaring insang satu lembar, adalah ikan yang keliling bagian belakang penutup insangnya (operculum girth) lebih kecil, dan keliling badan maksimal nya (maximum body girth)
lebih besar dari keliling mata jaring. Untuk jaring insang dua lembar
dan tiga lembar, ikan yang memasuki mata jaring, selain ikan yang
operculum girth lebih kecil dan maximum body girth nya lebih besar dari keliling mesh size jaring bagian dalam (inner net),
juga ikan yang mempunya keliling operculum girth nya lebih besar dari
keliling mata jaring bagian dalam inner net, tetapi keliling Maximum body girth nya lebih kecil dari keliling mata jaring bagian luar (outer net).
Cara tertangkapnya ikan pada ke dua jenis jaring ini, selain terjerat
pada mata jaring bagian inner net juga tertangkap secara terpuntal pada
mata jaring bagian inner net dan outer net.
Berdasarkan jumlah lembar badan jaring, jaring insang dibagi ke dalam 3 (tiga) jenis yaitu:
Jaring insang satu lembar (Gillnet),
Jaring insang dua lembar (Semi trammel net/Double gillnet), dan
Jaring insang tiga lembar (Trammel net).
Trammel Net |
Gill Net |
Semi Trammel net |
Berdasarkan konstruksi dari cara pemasangan tali ris, jaring insang dapat dibagi lagi ke dalam empat jenis yaitu :
- Pemasangan tali ris atas dan tali ris bawah disambungkan langsung dengan badan jaring,
- Pemasangan tali ris atas disambungkan langsung dengan badan jaring, sedangkan tali ris bawah disambungkan dengan badan jaring melalui tali penggantung (hanging twine),
- Pemasangan tali ris atas disambungkan dengan badan jaring melalui tali penggantung (hanging twine), sedangkan tali ris bawah disambungkan langsung dengan badan jaring,
- Pemasangan tali ris atas dan tali ris bawah disambungkan dengan badan jaring melalui tali penggantung (hanging twine).
Berdasarkan metode pengoperasiannya, jaring insang diklasifikasikan kedalam lima jenis, yaitu :
- Jaring insang menetap (set gillnet / fixed gillnet),
- Jaring insang hanyut (drift gillnet),
- Jaring insang lingkar (encircling gillnet),
- Jaring insang giring (frightening gillnet/drive gillnet), dan
- Jaring insang sapu (rowed gillnet).
Konstruksi Jaring Insang Bagian Tali Pelampung:
No comments:
Post a Comment