Thursday, January 15, 2015

Perguruan tinggi, Politehnik Pelayaran dan Sekolah tinggi pelayaran di Indonesia 


1.   STIP Jakarta
      www.stipjakarta.ac.id
2.   PIP semarang
      www.pip-semarang.ac.id
3.   Stimart-AMNI Semarang
      www.stimart-amni.ac.id
4.   Stimar AMI
      www.stimar.ac.id
5.   AMN Cilacap
      www.amn.ac.id
6.   PIP makassar
      www.pipmakasar.com
7.   AMC cirebon
      www.amc.ac.id
8.   Polimarin Semarang
      www.polimarin.ac.id
9.   Akpelni Semarang
      www.akpelni.ac.id
10. AMY yogyakarta
      www.akademimaritim.com
11. AKMI cirebon
      www.akmi.webs.com
12. Aman jaya Jakarta
      www.kampusamanjaya.com
13. Hangtuah
      www.pdp.hangtuah.ac.id
14. AMD Jakarta
      www.akademidjadajat.blogspot.com
15. AMB medan
      www.ambmedan.ac.id

Monday, January 5, 2015

Sertifikat dan Ijazah Pelaut amandemen Manila STCW 2010

Perubahan-perubahannya yakni
1. ATT VI - I  > dirubah menjadi Certificate Of Proficiency (COP)
2. ANT VI - I > dirubah menjadi Certificate Of Competency (COC)
3. ATT dan ANT D > dirubah menjadi NWR (Navigational watch rating)

Tambahan sertifikat untuk Perwira deck (ANT)
1. BRM
2. ECDIS
3. SAT
4. Application of leadership & team working skill
5. Enviroment aware training
6. Cargo space infection
7. Navigate at polar water (ANT II&I)

Tambahan untuk Perwira mesin (ATT)
1. ERM
2. SAT
3. Application of leadership & team working skill
4. Marine steam turbin
5. Marine steam boiler

Batas pelaksanaan update Sertifikat dan Ijazah:
Januari 2013 - 2016

Monday, October 15, 2012

Gill Net (Jaring Insang)

Pengertian dari jaring insang adalah salah satu dari jenis alat penangkap ikan dari bahan jaring monofilamen atau multifilamen yang dibentuk menjadi empat persegi panjang, pada bagian atasnya dilengkapi dengan beberapa pelampung (floats) dan pada bagian bawahnya dilengkapi dengan beberapa pemberat (singkers) sehingga dengan adanya dua gaya yang berlawanan memungkinkan jaring insang dapat dipasang di daerah penangkapan dalam keadaan tegak menghadang biota perairan. Jumlah mata jaring ke arah horisontal atau ke arah Mesh length (ML) jauh lebih banyak dibandingkan dengan jumlah mata jaring ke arah vertikal atau ke arah Mesh depth (MD).
Konstruksi jaring insang ada yang terdiri dari satu lembar jaring, dua lembar jaring, dan ada juga yang terdiri dari tiga lembar jaring. Untuk jaring insang yang konstruksinya hanya terdiri dari satu lembar disebut dengan “Jaring insang satu lembar (Gill net)”, yang konstruksinya terdiri dari dua lembar disebut dengan “Jaring insang dua lembar atau jaring insang lapis dua (Double gill net atau Semi trammel net)” dan untuk yang konstruksinya terdiri dari tiga lembar disebut dengan “ jaring insang tiga lembar (Trammel net) ”. Penamaan dari ketiga jenis jaring insang ini dapat berbeda menurut daerah, target tangkapan dan nelayan yang mengoperasikannya.
Metode pengoperasian dari jaring insang biasanya dilakukan secara pasif meskipun ada juga yang dilakukan secara semi aktif atau dioperasikan secara aktif. Untuk yang pasif biasanya dioperasikan pada malam hari baik itu dioperasikan dengan memakai alat bantu cahaya (light fishing) atau tanpa memakai alat bantu cahaya.
Pemasangan jaring insang biasanya dilakukan di daerah penangkapan yang diperkirakan akan dilewati oleh biota perairan yang menjadi terget tangkapan, kemudian dibiarkan beberapa lama supaya biota perairan memasuki atau terpuntal pada mata jaring. Lamanya perendaman jaring insang di daerah penangkapan akan berbeda menurut target tangkapan atau menurut kebiasaan nelayan yang mengoperasikannya. Untuk jaring insang yang dioperasikan secara semi aktif atau aktif, biasanya dioperasikan pada siang hari yaitu dengan cara mengaktifkan jaring insang supaya biota perairan yang menjadi target tangkapan dapat dengan cepat tertangkap, atau dengan kata lain tidak menunggu biota perairan memasuki mata jaring atau terpuntal pada jaring. Lamanya pengoperasian biasanya tidak memakan waktu yang lama atau hanya memakan waktu antara 2-3 jam, bahkan ada yang kurang dari satu jam.
Ikan yang tertangkap pada mata jaring (mesh size) jaring insang satu lembar, adalah ikan yang keliling bagian belakang penutup insangnya (operculum girth) lebih kecil, dan keliling badan maksimal nya (maximum body girth) lebih besar dari keliling mata jaring. Untuk jaring insang dua lembar dan tiga lembar, ikan yang memasuki mata jaring, selain ikan yang operculum girth lebih kecil dan maximum body girth nya lebih besar dari keliling mesh size jaring bagian dalam (inner net), juga ikan yang mempunya keliling operculum girth nya lebih besar dari keliling mata jaring bagian dalam inner net, tetapi keliling Maximum body girth nya lebih kecil dari keliling mata jaring bagian luar (outer net). Cara tertangkapnya ikan pada ke dua jenis jaring ini, selain terjerat pada mata jaring bagian inner net juga tertangkap secara terpuntal pada mata jaring bagian inner net dan outer net.
Berdasarkan jumlah lembar badan jaring, jaring insang dibagi ke dalam 3 (tiga) jenis yaitu:
Jaring insang satu lembar (Gillnet),
Jaring insang dua lembar (Semi trammel net/Double gillnet), dan
Jaring insang tiga lembar (Trammel net).
Trammel Net
Gill Net
Semi Trammel net
Berdasarkan konstruksi dari cara pemasangan tali ris, jaring insang dapat dibagi lagi ke dalam empat jenis yaitu :
  1. Pemasangan tali ris atas dan tali ris bawah disambungkan langsung dengan badan jaring,
  2. Pemasangan tali ris atas disambungkan langsung dengan badan jaring, sedangkan tali ris bawah disambungkan dengan badan jaring melalui tali penggantung (hanging twine),
  3. Pemasangan tali ris atas disambungkan dengan badan jaring melalui tali penggantung (hanging twine), sedangkan tali ris bawah disambungkan langsung dengan badan jaring,
  4. Pemasangan tali ris atas dan tali ris bawah disambungkan dengan badan jaring melalui tali penggantung (hanging twine).
Berdasarkan metode pengoperasiannya, jaring insang diklasifikasikan kedalam lima jenis, yaitu :
  1. Jaring insang menetap (set gillnet / fixed gillnet),
  2. Jaring insang hanyut (drift gillnet),
  3. Jaring insang lingkar (encircling gillnet),
  4. Jaring insang giring (frightening gillnet/drive gillnet), dan
  5. Jaring insang sapu (rowed gillnet).
Konstruksi Jaring Insang Bagian Tali Pelampung:

Klasifikasi Alat Tangkap Ikan

Keberhasilan suatu penangkapan ikan dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah keahlian nelayan dalam mengoperasikan alat tangkap (teknik penangkapan), daerah penangkapan yang yang tepat, dan masih banyak lagi faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam sebuah operasi  penangkapan  ikan. Dalam pembahsan kali ini akan dibahas mengenai klasifikasi teknik dalam penangkapan ikan.
Jika kita melihat berbagai jenis alat tangkap yang beroperasi di suatu perairan, sangatlah beragam. Tentu dari masing-masing alat tangkap membutuhkan teknik pengoperasian yang berbeda-beda. Namun beberapa alat tangkap ada yang mempunyai kemiripan dalam pengoperasiannya walaupun ada yang lebih sederhana dan ada yang lebih kompleks. Sebagai contoh  adalah alat tangkap pancing  yang menggunakan hanya satu mata pancing (hand line) jika dibandingkan dengan pengoperasian tuna lon gline yang membutuhkan mata pancing yang banyak. Ke dua alat tangkap ini adalah sama-sama pancing (line fishing), tetapi ada perbedaan dengan jumlah mata pancing yang diopersikan.
1.      Prinsip Pengklasifikasian
Menurut Sudirman (2000), ada perbedaan pengklasifikasian dari masing-masing ahli yang telah melakukan klasifikasi teknik penangkapan ikan. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan titik pandang, tujuan dan kondisi perairan. Namun, prinsip dasar dari pengklasifikasian adalah bagaiman ikan tertangkap oleh alat tangkap yang dioperasikan. Berikut pengklasifikasian teknik penangkapan ikan menurut beberapa ahli.
ü  Menurut Kishinouye (1902)
Kamakichi Kishinouye dalam Sudirman (2000) membagi teknik penangkapan ikan ke dalam 10 (sepuluh) jenis. Jenis-jenis tersebut adalah sebagai berikut:
No
Teknik Penangkapan Ikan
Contoh
1
Memaksa ikan dengan suatu kecepatan untuk memasuki daerah alat penangkapan arus air dihadang pada arah kanan dan kiri, penghadang makin lama makin menyempit sehinggga arus mencapai suatu kecepatan yang tidak mampu lagi dilawan ikan. Dengan demikian, ikan-ikan secara terpaksa masuk ke dalam alat tangkap
Jermal
2
Menghadang arah renang ikan
Jaring insang hanyut
3
Mengajak atau mengiring, lalu menyesatkan ikan ke dalam alat tangkap
Penaju pada Sero
4
Mengusahakan masuk ke alat penangkap  dengan mudah, tetapi dengan mempersulit ikan untuk keluar
Bubu
5
Menngarit, menggaruk
Menggarit Kerang-kerang
6
Menjerat
bubu
7
Terkait dan tidak terlepas lagi
Pancing
8
Mencemarkan keadaan lingkungan hidup ikan
Mengeruhkan air
9
Membelit
Gill net
10
Menjepit lalu menangkap


ü  Menurut Miyamoto Hideaki (1956)
Miyamoto Hideaki membagi teknik penangkapan ikan ke dalam 13 jenis yang menekankan kepada cara langsung bagaimana ikan tersebut tertangkap. Ke-13 jenis tersebut adalah sebagai berikut:
No
Teknik Penangkapan Ikan
Contoh
1
Cara menusuk lalu menagkap,
Tempuling, Tombak
2
Cara mengait dan mengaitkan
Jenis Pancing
3
Cara menjepit, dan setelah terjepit memulir
Pengumpul Kerang
4
Cara menggaruk dan mengais
Mengambil tiram dalam pasir
5
Cara mengundang masuk, mengajak masuk, masuk dipermudahkan tetapi dipersulit untuk keluar
Bubu
6
Cara menghadang dan mengarahkan arah renang ikan kea lat tangkap
Penaju pada Sero
7
Cara menghadang dengan paksa lalu menangkap
Cakalak di Sumbar
8
Cara menyungkup di atas
Jala
9
Cara menyerok, diserok dari bawah
Tangguk
10
Cara menyerok horizontal
Jenis Trawl
11
Cara melingkari, membatasi dengan daerah luar, areal ruang gerak dipersempit
Purse seine
12
Cara menghamparkan alat, menunggu sampai ikan berada di atasnya, sesudak ikan ada lalu diangkat dari bawah ke atas
Stick held dipt net
13
Cara terjerat atau terbelit
Gill net

ü  Menurut T.Lavastu (1965)
Membagi teknik penangkapan ikan atas 5 (lima) jenis, yaitu:
No
Teknik Penangkapan Ikan
Contoh
1
Mengumpulkan
Mengumpulakn molusca
2
Membunuh dan menahan secara serentak
Penangkapan ikan paus dengan Tombak
3
Membunuh dan mengumpulkan
Bahan peledak
4
Menarik perhatian ikan, kemudian membunuh dan menangkap
Pole and line
5
Menangkap, kemudian dibunuh dengan trap dan jaring
Trap dan jaring

ü  Menurut Statistik Perikanan Indonesia (1975)
Berdasarkan statistik perikanan  Indonesia, maka teknik penangkapan ikan di Indonesia dibagi atas 10 (sepuluh) jenis, yaitu:
No
Klasifikasi
Contoh Alat
1
Trawl
Trawl udang ganda, otter trawl, dan trawl lainnya
2
Pukat kantong (seine net)
Paying, dogol, dan pukat pantai
3
Pukat cincin
Purse seine
4
Jaring insang (gill net)
Jaring insang hanyut, jaring klitik, dll
5
Jaring angkat (lift net)
Bagan apung, bagan rakit, bagan perahu, dll
6
Pancing (hook and line)
Rawai tuna, pole and line, dll
7
Perangkap (traps)
Sero, jermal, bubu, pakaja, dll
8
Alat pengumpul kerang dan rumput laut
Ladung kima, ladung teripang, dll
9
Muroami
Muroami
10
Alat tangkap lainnya
Tempuling, tombak, dll

ü  Menurut Nomura dan Yamazaki (1975)
Nomura dan Yamazaki mengklasifikasikan alat penangkapan ikan menjadi 9 (sembilan) jenis, 7 (tujuh) golongan alat tangkap dikategorikan menggunakan jaring, 1 (satu) golongan pancing, dan 1 (satu) golongan alat tangkap lainnya. Alat tangkap dan teknikpenangkapan tersebut adalah sebagai berikut:
a.       Alat Tangkap yang Memakai jaring
No
Klasifikasi
Contoh
1
Gill net
Surface gill net, mid water gill net, bottom gill net, dan sweeping gill net
2
Entage net
Tuna drift net dan trammel net
3
Towing net
Beach seine, cantrang, trawl
4
Lift net
Floating lift net, bottom lift net
5
Surrounding net
Purse seine
6
Covering net
Jala lempar, lantern net (net berbingkai)
7
Trap net
Jenis-jenis bubu, sero, jermal, dll

b.      Alat Tangkap Pancing
Yaitu semua jenis alat tangkap pancing, termasuk long line misalnya pole anda line, trolling line, bottom long line.
c.       Alat Tangkap Lainnya
Yaitu alat tangkap yang tidak termasuk ke dalam kelompok alat tangkap di atas. Alat tangkap tersebut antara lain harpoons dan spears (menangkap ikan dengan menggunakan panah dan tombak), menggunakan skop, electrical fishing, dan lain-lain.
ü  Menurut Von Brandt (1984)
Von Brandt telah melakukan klasifikasi teknik penangkapan ikan pada tahun 1964 menjadi 15 jenis, kemudian berdasarkan saran-saran yang masuk dari berbagai ahli, maka pada tahun 1984 klasifikasinya berubah menjadi 16 jenis. Yaitu antara lain:
No
Teknik Penangkapan Ikan
Contoh
1
Penangkapan ikan dengan tidak menggunakan alat
Menggunakan tangan
2
Penangkapan ikan dengan menjepi dan menggunakan alat untuk melukai
Tombak
3
Penangkapan ikan dengan memabukkan
Mekanik: pemboman; Kimiawi: racun dan arus listrik
4
Penangkapan ikan dengan menggunakan pancing
Semua jenis pancing
5
Penangkapan ikan dengan menggunakan perangkap
Sero, bubu
6
Penangkapan ikan dengan menggunakan perangkap terapung
Menagkap ikan yang sedang melompat
7
bagnets
Scoop net
8
Penangkapan ikan dengan menarik alat tangkap
Jenis trawl
9
Seine nets
Pukat pantai, beach seine
10
Surrounding nets (alat tangkap yang melingkari gerombolan ikan denga menutup pada bagian tepid an bagian bawah  jaring)
Purse seine
11
Drive in nets
Muroami
12
Lift nets

13
Falling gear, yaitu alat tangkap yang cara penangkapannya dilakukan dengan membuang alat dari atas ke bawah
Jala lempar
14
Gill net
Jaring insang hanyut
15
Tangle nets, yaitu penangkapan dengan alat tangkap jariong dengan maksud agar ikan terbelit
Jaring klitik
16
Harvesting machines (yaitu semua jenis alat tangkap yang disebutkan di atas yang semua penanganannya dengan mesin
Fish pump